Rabu, 13 Januari 2010

Seni Musik dan Dakwah

BINGKAI PEMBUKA
Kata siapa musik islam tidak ada
Jangan tampik nyanyian-nyanyian memuliakan Rasul
Jangan tampik senandung memuja illahi rabbi
Jangan tampiklelaguan yang mengagungkan agama rahmatan lil’alamin
Dialah saksi-saksi yang tak pernah bisa dibohongi
Siapa yang bisa menyanggah inspirasi musical dari hadist ini,
“Bukan golongan kami orang yang tidak melagukan al-qur’an”
“Sesungguhnya suara yang baik menambah al-qur’an itu baik”
“Tahukah kamu (kepada Abu Musa) ketika aku mendengar bacaan (al- qur’an)mu kemarin, seolah aku telah mendengar seruling keluarga daud”
Musik islam bukan hanya ada
“segala alat musik islam yang dibawa ke eropa pada mulanya memakai nama islam. Kalau orang membicarakan islam sebagai sebuah agama, maka ia membicarakan institu musik”
Revolusi Nasyid berisi sebuah harapan
Dikemudian hari kian mengibarkan kejayaan islam
Sebuah agama nan teduh dan damai
Yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Adjie Esa Poetra


MUSIK DAN DAKWAH
1. MUSIK
Musik adalah bekal yang telah diberikan Allah swt semenjak manusia lahir. Cobalah kitaperhatikan setiap tangisan bayi! Tangisan bayi selalu mengeluarkan nada-nada merdu merasuk qolbu. Semaunya dilantunkan dengan penuh perasaan melalui control nada yang cermat. Jauh melampaui kecermatan seorang penyanyi’metal” yang biasa bernyanyi dalam lengkingan nada-nada tinggi.

Dengan kata lain,setiap bayi sudah dibekali Allah swt dengan tekhnik vocal yang teratur, baik dan benar. Setiap nadatangisannya selalu tertata apik dengan proses yang teratur, yakni menyimpan nafas di perut, melakukan ancang-ancang, kemudian padasaat memproduksi suara dia melakukan teknik powering diafragma.Teknik diafragmanya pun baik sekali, ia selalu melakukannya sesuai kebutuhan. Semakin tinggiu nadayang diproduksi, semakin kuat pula powering yang dibuatnya.

Untuk lebih membuktikan kehebatan bekal ilahiah itu, silakan andaturut berteriak-teriak dengan teknik apa adnya dalam waktu yang sama saat bayi yang baru lahir menangis. Sudah dapat diduga, suara anda pasti lebih dulu serak. Sementara suara sang bayiakan tetap menunjukan kemurniannya.

Subhanalloh, bekal kemampuan musikal dalam tangisan bayi tersebut, merupakan karunia alloh yang maha agung. Bukan mustahil bahwa semua itu tercipta agar manusia bisa menikmati berbagai keindahan yang diciptakannya. Bahkan lebih dari itu, semua itu menunjukkan bahwa segenap manusia sudah diberi bekal untuk selalu melatih dan menggunakan intuisi dan hati nuraninya.

Kenyataan tadimembuat penulis berspekulasi, bahwa pada hakikatnya music lahir semenjak terjadinya peristiwa seorang bayi pertama di dunia, Qabil dan kembaran perempuannya yang dilahirkan dari rahim siti hawa. Bahkan siapa tahu,seni bunyi-bunyian sesungguhnya sudah dilakukan oleh nabi Adam as dan Siti Hawa sebelum memiliki keturunan. Wallohua’lam

2. DAKWAH
Tangisan bayi yang baru lahir pun sesungguhnya menyiratkan makna bahwa setiap manusia selain mempunyai bakat music juga memiliki bakat dakwah. Tangisan bayi adalah symbol komunikasi yang mampu menggerakan hati nuarani pendengarnya. Bahasa hati sang bayi merupakan kekuatan dakwah yang mengingatkan pendengarnya agar segera berbuat kebajikan.

Aia susu yang bisa meredakan tangisannya merupakan symbol bahasa ilahiah bahwa kita hendaknya selalu mempertimbangkan tindakan yang sehat dan berkualitas, agar kelak menjadi manusia yang lebih matang. Begitu juga sikap bayi yang tiba-tiba reda setelah ditimang-timang dengan kehalusan, semua itu mengisyaratkan sebuah dakwah bahwa kebajikan hendaknya didasari oleh budi yang baik.

Demikian pula dengan perilaku yang berhenti menangis setelah dihibur dengan senandung penuh kasih saying dariibunya. Hal tersebut menunjukkan sebuah sikap dakwah yang menyatakan keindahan dan kehalusan merupakan anugrah ilahi.

Tentu saja masih banyak contoh lain tentang kemampuan sang bayi yang bisa menggerakan hasrat berbuat baik bagi siapa saja. Perilaku naluriah sang bayi semacam itu, bisa pula ditafsirkan sebagai sebuah bekal ilahiah dalam menyiapkan sang bayi sebagai khalifah di muka dunia.

3. MUSIK DAN DAKWAH
Dengan demikian, maka dakwah dengan kesenian termasuk senimusik merupakn kebutuhan yang sangat mendesak saat ini, ssebb dakwah dengan media music selain bermakna sebagai amar makruf nahi munkar, juga dalam rangka membangun kemampuan intuisi umat. Apabila dakwah dengan music semakin popular, maka keuntunganny atidak hanya sebatas ber-amar makruf nahi munkar, melainkan njuga sebagai aktifitas olah rasab atu olah Qolbu, baik bagi pelaku maupun pendengarnya. Kegiatan olah Qolbu nantinya akan menghasilkan kepekaan dan kualitas hati nurani.

Budaya music dan dakwah bukanlah soal baru di Indonesia. Bahkan yang lebih mempesona lagi,oleh para penyebar agama islam di Indonesia seni music(dimainkan dengan media musik gamelan) dipandang sebagai sama pentingnya dengan dakwah dakwah itu sendiri.

Sunan Bonang memndang kesenian termasuk seni bunyi-bunyian sebagai benda yang lebih penting dari sebilah pedang. Oleh karena itu, perawatn terhadap benda-benda musical tadi senantiasa dilakukannya dengan sangat penuh perhatian. Keutamaan seni bisa juga kita jumpai dalam berbagai bukti, terutama yng terimplementasikan dalammembuat benda peperangan zaman dulu yang berbentuk keris. Keris sesungguhnya bukan hanya alat untuk membela diri, melainkan juga sangat memenuhi syarat untuk disebut karya seni.

Penduduk pedesaan hingga kini masih menjadi komunitas yang membanggakan. Kebanyakan darimereka masih memiliki gambaran sentral ciptaan tuhan yang mampu menyelaraskan potensi rasio dan intuisi dengan baik. Masyarakat pedesaan pasti mempunyai impian dalam benak pikirannya, akan tetapi berkat intuisi yang menyeimbangkannya mereka tidak sampaiterjebak oleh pemikiran yang menghalalkan segala cara. Sebab disaat pikirannya mulai macam-macam otak intuisi dengan naluriah segera mengarahkanny kepada kesadaran nurani dan agamawi. Mengapa demikian? Karena penduduk pedesaan sudah akrab dengan sound scape dalam bentuk bunyi musical alam ,seperti angin, air, kicau burung,dan sebagainya. Itulah kelebihan dakwah dan musik.